Selasa, 31 Desember 2013

Materi Biologi Kelas XI semester 2



 Rangkuman Biologi kelas XI semester II


Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan.
Alat-alat pencernaan manusia terdiri dari:
- Saluran pencernaan: mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
- Kelenjar pencernaan: terdapat di air liur, lambung, usus halus, pankreas, dan hati.
Pankreas (menghasilkan enzim lipase untuk merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol).

Organ-organ pernapasan pada manusia:
- Hidung (Cavum nasalis)
- Tekak (Faring)
- Tenggorokan (Trakea)
- Cabang tenggorokan (Bronkus)
- Bronkiolus
- Alveolus: tempat pertukaran gas CO2 dan O2
- Paru-paru

 Percobaan respirasi (Respirometer)
Percobaan respirasi (Respirometer) bertujuan untuk mengukur jumlah O2 yang diambil/diserap pada proses respirasi hewan.
- Variabel bebas (faktor yang di ubah-ubah): berat serangga
- Variabel terikat (faktor yang dipengaruhi oleh variabel bebas): aktivitas atau banyaknya Oksigen yang diserap serangga.
- Variabel kontrol (faktor yang harus dibuat sama): berat kapas, banyaknya KOH
Alveolus
SISTEM EKSKRESI
            Dalam kehidupan sehari-hari, manusia melakukan berbagai aktivitas. Energi untuk melakukan aktivitas tersebut berasal dari proses metabolisme tubuh. Metabolisme dalam tubuh manusia tidak hanya menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga menmghasilkan zat sisa. Zat-zat sisa tersebut kemudian dkeluarkan oleh tubuh melalui suatu sistem yang disebut sistem ekskresi.
Organ-organ ekskresi pada manusia berupa: ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
1. Ginjal
            Ginjal tersusun atas tiga bagian, yaitu korteks, medula, dan pelvis. Korteks merupakan bagian luar ginjal. Bagian sebelah dalamnya disebut medula. Pelvis merupakan bagian dalam dengan ruang kosong. Pada bagian korteks terdapat nefron.
Nefron merupakan unit fungsional dan struktural terkecil pada ginjal. Pada manusia terdapat sekitar satu juta nefron.
a. Proses pembentukan urine: filtrasi – reabsorpsi – augmentasi
- Filtrasi berlangsung di Kapsula Bowman dan Glomerulus.
- Reabsorpsi berlangsung di Tubulus Kontortus Proksimal dan Lengkung Henle.
- Augmentasi berlangsung di Tubulus Kontortus Distal.
- Tubulus Kontortus Kolektivus sebagai tempat mengumpulnya urine sesungguhnya.
b. Kelainan yang dapat terjadi pada ginjal:
- diabetes melitus: kekurangan insulin
- polyuria: kemampuan nefron untuk menyerap air menurun sehingga urine menjadi banyak
- batu ginjal: terbentuk apabila urine mengalami jenuh garam-garam. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.
- albuminuria: kerusakan alat filtrasi sehingga urine mengandung albumin
- nefritis: akibat infeksi kuman pada glomerulus yang menyebabkan asam urine kembali ke dalam darah menyebabkan uremia/oedema (pembengkakan tubuh)
2. Hati
            Hati merupakan organ bagian dalam manusia yang berukuran paling besar.
Zat yang dikeluarkan hati diantaranya: bilirubin, biliverdin.

SISTEM KOORDINASI
            Sistem Koordinasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengendalikan kerja organ-organ tubuh supaya dapat melaksanakan fungsi tertentu dengan baik dan teratur.
            Sistem Koordinasi atau Sistem Regulasi pada manusia meliputi sistem saraf dan sistem hormon.
1. Sistem Saraf
 a. Sistem Saraf Pusat
- Pembagian Sistem saraf pusat: terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
- Lobus otak (nama dan fungsinya):
o Lobus Oksipitalis, berperan penting terhadap terhadap penglihatan
o Lobus Temporalis: pusat pendengaran
o Lobus Frontalis: koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berfikir, belajar, memori, pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi
o Lobus Parietalis: pusat tanggapan (persepsi) terhadap rangsang yang berupa sentuhan, tekanan, getaran, rasa sakit, suhu, dam rasa
b. Gerak
1) Gerak biasa: Rangsang → reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor
2) Gerak refleks : Rangsang → reseptor → neuron sensorik → neuron konektor atau interneuron (di otak atau di sumsum tulang belakang) → neuron motorik → efektor
- Lengkung refleks adalah jarak tependek yang dilalui impuls untuk gerak refleks
Fungsi neuron sensorik pada lengkung refleks yaitu untuk menerima rangsang dari reseptor untuk diteruskan ke sumsum tulang belakang.
- Contoh Gerak refleks:
o Jalannya saraf pada gerak mata bila terkena debu: reseptor – neuron sensorik – interneuron di otak – neuron motorik – efektor.
o Gerak reflek lutut (lutut dipukul): reseptor – neuron sensorik – interneuron di sumsum tulang belakang – neuron motorik – efektor.
c. Prinsip penghantaran/penjalaran impuls
- Penghantaran impuls melalui neuron: karena adanya perbedaan muatan listrik antara bagian luar dan bagian dalam membran serabut saraf.
- Penghantaran impuls melalui sinapsis: apabila impuls telah sampai di ujung akson akan melepaskan zat neurotransmitter.
2. Sistem Hormon
            Hormon berfungsi untuk mengatur homeostatis, pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran tertentu, tetapi langsung menuju pembuluh darah.
            Beberapa hal yang berhubungan dengan sistem hormon diantaranya:
a. Kekurangan seksekresi hormon disebut hiposekresi. Contohnya: Hiposekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid/kelenjar gondok ( yaitu hormon tiroksin) semenjak embrio menyebabkan kretinisme, yaitu terjadi hambatan pertumbuhan fisik dan mental sehingga mejadi kerdil.
b. Kelenjar Pituitari/Hipofisis. Salah satu hormon yang dihasilkannya yaitu FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luiteinizing Hormon) berperan dalam siklus menstruasi.
c. Hormon Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar Pankreas/langerhans, berfungsi mengatur kadar gula dalam darah (mengubah glukosa menjadi glikogen di hati).
d. Hormon lainnya:
- Parathormon: meningkatkan konsentrasi kalsium dalam cairan tubuh
- Tiroksin: meningkatkan penggunaan energi, konsumsi oksigen, pertumbuhan dan perkembangan
- Gonadotropin: aktivitas gonad (kelenjar kelamin)
- Prolaktin: produksi air susu
- Adenocorticotrophic Hormon (ACTH): sekresi glukokortikoid (metabolisme karbohidrat)
3. Sistem Indra
            Indra merupakan alat tubuh manusia yang dapat menerima rangsang dari lingkungan luar (eksoreseptor). Manusia mempunyai lima alat indra, yaitu indra penglihat (mata), indra pendengaran (telinga), indra pembau (hidung), indra peraba (kulit), dan indra pengecap (lidah).
a. Indra Penglihat (Mata)
            Mata merupakan indra penglihat yang menerima rangsang berupa cahaya (fotoreseptor).
- Kelainan:
Kelainan refraksi:
o Miopi (rabun jauh): disebabkan lensa mata terlalu tebal atau bola mata terlalu panjang.
(tidak jelas melihat benda yang jaraknya jauh, bayangan jatuh di depan retina, dapat ditolong dengan kaca mata negatif).
o Hipermetropi (rabun dekat): kebalikan dari miopi. Fokus bayangan benda yang dilhat jatuh di belakang retina, dapat dibantu dengan kaca mata berlensa positif (plus).
o Astigmatisma (mata silindris): disebabkan oleh lengkung datar dan lengkung tegak kornea tidak simetris sehingga focus benda terpecah menjadi dua bayangan. Dapat diatasi dengan kaca mata berlensa silinder.
o Presbiopi (rabun tua): berhubungan dengan menngkatnya usia seseorang. Di atas usia 40 tahun, lensa mata banyak mengalami kehilangan kelenturan sehingga tidak mampu memfokuskan bayangan benda yang letaknya jauh maupun dekat dengan tajam. Diatasi dengan kaca mata berlensa rangkap.
b. Indra Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima rangsang berupa suara (fonoreseptor).
- Bagian-bagian telinga:
o Telinga luar: daun telinga (pinna) dan saluran pendengaran.
o Telinga tengah: merupakan rongga yang berisi uadara di dalam tulang temporal. Antara telunga luar dan telinga dalam dipisahkan oleh membran timpani (gendang telinga). Di dalam telinga tengah terdapat saluran eustachius (penghubung telinga tengah dengan faring). Juga terdapat tiga tulang pendengaran, yaitu: tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes).
o Telinga dalam: cochlea (rumah siput), vestibuli (membran terdiri atas sacula dan utricula), dan canalis semiserkularis (saluran setengah lingkaran berjumlah 3 buah).
- Proses mendengar: gelombang bunyi (getaran suara) – daun telinga - lubang telinga – membran timpani – malleus – incus – stapes – tingkap oval – cairan cochlea – nervus auditorius – otak (lobus temporalis) – persepsi suara.
c. Indra Pembau (Hidung)
Hidung dapat mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).
- Saat kondisi sehat, hidung kita dapat mengenali berbagai aroma yang terdapat di sekitar kita. Misalnya bau ayam goreng, sate, bangkai, ammnia, dll.
- Ada hubungan antara indra pembau dan pengecap. Contohnya: apabila mencium masakan yang sedap, air liur terangsang mau keluar.
d. Indra Peraba (Kulit)
Pada kulit terdapat reseptor yang peka terhadap rangsang fisik (mekanoreseptor). Beberapa tipe reseptor pada kulit:
- Paccini: peka terhadap rangsangan berupa tekanan
- Ruffini: peka terhadap rangsangan panas
- Meisner: peka terhadap rangsangan sentuhan
- Krause: peka terhadap rangsangan dingin
- Ujung saraf tanpa selaput: peka terhadap rasa sakit/nyeri.
e. Indra Perasa (Lidah)
Lidah mempunyai reseptor yang peka terhadap zat kimia berbentuk cair (kemoreseptor).

SISTEM REPRODUKSI
            Manusia melakukan reproduksi (berkembang biak) untuk melestarikan jenisnya. Manusia melakukan reproduksi dengan cara melahirkan anak. Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi sistem reproduksi pria (laki-laki) dan sistem reproduksi wanita.
1. Reproduksi Laki-laki
a. Ciri seks sekunder pada laki-laki:
- Rambut; Rambut kemaluan mulai tumbuh sekitar setahun setelah testis dan penis mulai membesar.Rambut ketiak, rambut diwajah dan rambut tubuh mulai tumbuh kalau pertumbuhan rambut kemaluan hampir selesai.Pada mulanya rambut yang tumbuh hanya sedikit, halus, dan warnanya terang, kemudian menjadi lebih gelap, lebih kasar, subur dan agak keriting.
- Kulit; Kulit menjadi lebih kasar, warnanya memucat dan pori-pori menjadi lebih besar.
- Kelenjar; Kelenjar minyak atau yang memproduksi minyak dalam kulit semakin membesar dan manjadi lebih aktif, sehingga dapat menimbulkan jerawat.
- Otot; Otot berubah besar dan kuat.
b. Alat-alat reproduksi laki-laki:
Alat reproduksi luar berupa penis dan skrotum. Alat reproduksi dalam berupa testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin.
- Saluran kelamin
Sperma dari testis keluar tubuh melalui saluran kelamin. Saluran kelamin meliputi epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
• Epididimis, berfungsi sebagai alat pematangan dan penyimpanan spermatozoa
• Vas deferens, merupakan saluran yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens berfungsi sebagai saluran yang dilalui sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis.
• Vesikula seminalis (kantong sperma): merupakan kelanjutan dari vas deferens. Vesikula seminalis menghasilkan cairan (semen) untuk memberi makan sperma (sebagai sumber energi) dan untuk memudahkan gerakan sperma.
• Saluran ejakulasi, merupakan saluran penghubung vesikula seminalis dengan uretra. Saluran ejakulasi berfungsi untuk mengeluarkan sperma menuju uretra.
• Uretra merupakan saluran reproduksi yang terakhir.
c. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Spermatogenesis terjadi dalam tubulus seminiferus.
2. Reproduksi Wanita
a. Ciri seks sekunder pada wanita:
- Pinggul; Pinggul mulai bertambah lebar dan bulat sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya minyak bawah kulit.
- Payudara; segera setelah pinggul mulai membesar, kelenjar susu juga berkembang, dan puting susu berkembang serta menjadi lebih bulat
- Rambut; rambut kemaluan tumbuh setelah pinggul dan payudara berkembang
- Kulit; Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat
b. Alat-alat reproduksi wanita
Alat reproduksi wanita terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Alat kelamin luar berupa vulva dan labium. alat kelamin dalam berupa ovarium dan saluran kelamin.
- Saluran kelamin, terdiri atas: vagina, uterus (rahim), dan tuba fallopi (oviduk).
o Vagina merupakan saluran akhir alat reproduksi wanita. Vagina bermuara di vulva. Vagina mengandung banyak lendir yang dihasilkan kelenjar bartholin. Lendir ini berguna pada saat koitus dan mempermudah kelahiran bayi.
o Uterus (rahim) berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan zigot setelah terjadi fertilisasi (pembuahan).
o Tuba fallopi merupakan saluran telur. Tuba fallopi berguna sebagai tempat terjadinya fertilisasi.
- Ovarium merupakan penghasil ovum
c. Ovulasi adalah pelepasan/pengeluaran ovum dari ovarium. Ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 dihitung dari hari pertama menstruasi.
d. Proses kehamilan
Sel telur yang telah matang siap dibuahi sperma. Peleburan antara sel telur dengan sperma disebut pembuahan atau fertilisasi. Fertilisasi terjadi di dalam tuba fallopi dan menghailkan zigot.
Perkembangan zigot (sebelum mengalami implantasi): morula – blastula – gastrula.
3. Metode Kontrasepsi
            Metode kontrasepsi digunakan untuk membatasi jumlah anak atau menjarangkan kelahiran.
Beberapa metode kontrasepsi, sebagai berikut:
a. Tanpa alat bantu.
Metode ini dilakukan dengan cara tidak melakukan hubungan seksual pada masa subur. Misalnya KB sistem kalender.
b. Menggunakan alat bantu.
- Alat bantu kontrasepsi yang bertujuan mencegah pertemuan ovum dengan sperma, contohnya: kondom, IUD, diafragma, dan spermisida.
- Alat bantu kontrasepsi yang bertujuan mencegah ovulasi, contohnya: pil KB, susuk, an suntik.
- Sterilisasi:
• Vasektomi, dilakukan pada pria dengan cara mengikat atau memotong saluran vas deferens.
• Tubektomi, dilakukan pada wanita denga cara mengikat atau memotong tuba fallopi.

SISTEM KEKEBALAN TUBUH
            Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk bertahan maupun melawan segala macam organisme dan toksin yang dapat merusak sel, jaringan, maupun organ tubuh. Kemampuan itu disebut dengan sistem kekebalan atau sistem imunitas.
            Ssistem kekebalan tubuh tersusun komponen utama berupa sel darah putih (leukosit). Sel darah putih dalam mekanisme kekebalan tubuh melalui dua cara, yaitu secara fagositosis (memakan) antigen dan pembentukan antibodi. Fagositosis dlakukan oleh monosit dan makrofag. Sedangkan pembentukan antibodi dilakukan oleh limfosit.
Sistem kerja antibodi dalam melawan antigen dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
• Aglutinin, dengan menggumpalkan antigen.
• Presipitin, dengan mengendapkan antigen.
• Opsonin, dengan mengaktifkan monosit untuk memakan antigen secara fagositosis.
• Lisis, dengan menghancurkan antigen.
• Antitoksin, dengan menawarkan racun.
            Sel-sel pembentuk sistem kekebalan tubuh dibentuk oleh sel batang pada sumsum tulang belakang. Salah satu sel yang dibentuk di sumsum tulang belakang ini adalah limfosit. Limfosit dalam tubuh terdiri satu diantara dua macam limfosit, yaitu T limposit atau B limposit.
            T limposit berfungsi mencegah infeksi bakteri, virus, jamur, dan tahan terhadap kanker serta alergi. B limfosit berdiferensiasi membentuk sel plasma. Sel plasma itu selanjutnya akan menghasilkan imunoglobin. Imunoglobin berfungsi untuk melawan bakteri Streptococcus, Meningococcus, virus campak, dan polio.
            Sistem kekebalan manusia dibedakan:
1. Kekebalan aktif alami: terbentuk karena sel menghasilkan antibodi. Antibodi diproduksi sebagai respon terhadap adanya antigen yang berasal dari kuman penyakit yang masuk ke tubuh.
2. Kekebalan pasif alami: berupa antibodi yang diberikan oleh ibu kepada anak yang dikandung selama kehamilan melalui plasenta atau air susu ibu (ASI).
3. Kekebalan aktif buatan: adalah sistem kekebalan yang sengaja dibuat dengan cara menambahkan sejumlah kecil antigen yang berupa vaksin ke dalam tubuh. Vaksin adalah bibit atau kuman penyakit yang sudah dilemahkan daya patogenitasnya. Teknik semacam itu dikenal sebagai imunisasi.
4. Kekebalan pasif buatan: adalah kekebalan yang berupa antibodi yang sudah jadi dimasukkan ke dalam tubuh (misalnya dengan cara menyuntikan antibodi).



VIRUS

A.      Virus Organisme Aseluler
Virus tidak dapat diklasifikasikan dalam sel karena virus tidak memiliki nukleas dan sitoplasma. Virus dapat berada di luar sel atau di dalam sel. Di luar sel virus merupakan partikel submikroskopis yang mengandung asam nukleat yang dibungkus oleah protein dan kadang mengandung makromolekul lain. Di dalam sel, khususnya sel hidup, virus dapat meperbanyak diri. Virus dapat sebagai agen penyakit (agents of disease) dan agen hereditas (agents of heredity).
B.      Strutur,BEntuk,dan Ukuran Virus
1.       Ciri-ciri virus
Virus memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a.       Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma, dan nukleas.
b.      Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma.
c.       Dapat digolongkan sebagai benda hidup, karena memiliki kemapuan metabolism,reproduksi,dan memiliki asma nukleat.
d.      Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
e.      Organisme subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
f.        Virus berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang  beracun.
g.       Bersifat pasif.
2.       Struktur virus
Struktur virus terdiri atas:
a.       Bagian pusat virus: mengandung AND atau ARN dikelilingi oleh selubung atau capsid dari protein.
b.      Capsid: dibangun oleh beribu-ribu molekul protein.
c.       Kapsomer (capsomere): mempunyai bentuk bermacam-macam seperti prisma, heksagonal, pentagonal.
3.       Bentuk virus
Bentuk virus bermacam-macam, yaitu silindris, kotak, oval, memanjang, dan polyhedron.
4.       Ukuran virus
Ukuran virus lebih kecil dari bakteri 30 nm – 300 nm (1nm = 10-9).
C.      Klasifikasi Virus
1.       Berdasarkan Tempat Hidupnya
a.       Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adlah virus yang bmenggandakandirinya sendiri dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatut secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk penghimunan salinan-salina virus di dakam sel hidup.
Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Perancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri  atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilihan DNA. Bagian leher berfungsi untuk memasukkan DNA irus ke dalam sel inangnya.
b.      Virus tumbuhan
Virus yang parasitpada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan. Tobacco Mozaic Virus (TMV0 dan Beet Yellow Virus (BYV).
c.       Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.
2.       Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
Dibedakan menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss) DNA pita ganda, (DNA ds), RNA iota tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).
3.       Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus
Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a.       Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini meiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membrane. Membrane terdiri daridualipid danprotein, (biasanya glikoprotein). Membrane ini berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi. Contoh Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b.      Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.
D.      Perkembangbiakan Virus
1.       Tahap-tahap PErkembangan Virus
Daur perkembangan virus dibedakan menjadi dua:
a.       Daur litik
1)      Absorbsi (fase penempelan).
2)      Infeksi (fase memasukkan asam nukleat).
3)      Sintesis (fase pembentukan).
4)      Perakitan.
5)      Lisis (fase pemecahan sel inang.
b.      Daur lisogenik
1)      Fase absorbs.
2)      Fase injeksi.
3)      Fase penggabungan.
4)      Fase pembelahan.
5)      Fase sintesis.
6)      Fase perakitan.
7)      Fase litik.
2.       Pembajakan Lima Langkah
Virus menggandakan dirinya sendiri dengan membajak materi genetic dari suatu sel hidup. Urutan lima langkah ini memperlihatkan bagaimana bakteriofage T4 melaksanakan proses ini.
1)      Siklus dimulai dengan merekat diri ke dinding sel bakteri.
2)      Selama tahap penetrasi, DNA virus masuk ke sel.
3)      Ia kemudian mengendalikan sel. Proses normal sel terhenti, dan sebagai gantinya ia membuat salinan bagian komponen virus.
4)      Dalam tahap penyusunan, bagian-bagian yang berbeda-beda disatukan untuk menghasilkan virus baru.
5)      Akhirnya, salinan atau virus”replica” ke luar dari sel.
E.       Peran Virus bagi Kehidupan
a)      Virus yang Menguntungkan
1)      Untuk membuat antitoksin.
2)      Untuk melemahkan bakteri.
3)      Untuk reproduksi vaksin
b)      Virus yang Merugikan
1)      Menyebabkan penyakit pada manusia.
Contoh: Orthomyxovirus, yang menyebabkan influenza.
2)      Menyebabkan penyakit pada hewan.
Contoh: Polyma,penyebab tumor pada hewan.
3)      Menyebabkan penyakit pada tumbuhan.
Contoh: virus mozaik penyebab mozaik (bercak kuning) pada tembakau.

Retikulum endoplasma


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel .
Sistem endomembran sel.
Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope.
Pada bagian-bagian Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan tempat dimana proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum. Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon.
Sedangkan bagian-bagian Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari Retikulum Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ seperti hati.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma.
Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.

Jenis-jenis Retikulum Endoplasma

RE kasar

Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.

RE halus

Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel.

RE sarkoplasmik

RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

Fungsi Retikulum Endoplasma

Jaring-jaring endoplasma adalah jaringan keping kecil-kecil yang tersebar bebas di antara selaput selaput di seluruh sitoplasma dan membentuk saluran pengangkut bahan. Jaring-jaring ini biasanya berhubungan dengan ribosom (titik-titik merah) yang terdiri dari protein dan asam nukleat, atau RNA. Partikel-partikel tadi mensintesis protein serta menerima perintah melalui RNA tersebut (Time Life, 1984).
Jadi fungsi RE adalah mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma dan berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri
  • Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol
• Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.
(RE kasar)
• Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati
(RE kasar dan RE halus)
• Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
• Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)

USAHA RADEN WIJAYA MENDIRIKAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Rabu, 05 September 2012
Dalam sejarah Indonesia dapat diketahui bahwa di pulau Jawa ini pernah berkuasa beberapa kerajaan yang mempunyai kekuasaan cukup besar. Salah satu diantaranya adalah kerajaan Majapahit. Pusat kota kerajaan: Majapahit terletak di daerah Trowulan dan sisa-sisa bekas reruntuhan ibukota tersebut masih kita dapati sampai sekarang. Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Indonesia Hindu yang berhasil mempersatukan ham­pir seluruh wilayah nusantara sekarang. Pengaruh kekuasaannya sangat luas, bahkan sampai di negara-negara tetangga di daratan Asia.
Berdirinya kerajaan Majapahit berawal dari run­tuhnya Kerajaan Singasari akibat serangan tentara Jayakatwang dari Kediri pada tahun 1292. Dalam pertempuran itu Jayakatwang dapat menyerbu ke da­lam kraton dan menewaskan Raja Kartanagara, se­hingga berakhirlah kekuasaan Singasari.
Raden Wijaya, sebagai menantu Kartanagara, bersama-sama dengan beberapa orang pengikutnya kemudian mengungsi ke Madura untuk minta bantu­an kepada Wiraraja, adipati Sumenep.
Raden Wijaya dengan pengikutnya diterima baik oleh Wiraraja. Atas nasihat Wiraraja, Raden Wijaya kemudian menyerahkan diri kepada Jayakat­wang dan mengabdi di Kadiri. Raden Wijaya selalu menunjukkan sikap setianya kepada Jayakatwang, se­hingga mendapatkan kepercayaan. Kemudian Raden Wijaya mengajukan permohon­an untuk membuka hutan Tarik dengan alasan untuk memudahkan perburuan. Jayakatwang memang ge­mar berburu. Penebangan hutan Tarik ini dilaksa­nakan dengan bantuan orang-orang Madura yang dikirimkan oleh Wiraraja. Dan tempat pemukiman baru ini kemudian menjadi desa bernama Majapahit. Mengingat letaknya yang strategis, dan tidak begitu jauh dari sungai Brantas, maka menarik banyak pen­duduk datang dan menetap di sana. Orang-orang Madura yang membantu bekerja membuka hutan ke­mudian juga menetap di desa itu. sehingga dalam waktu singkat desa baru itu segera menjadi desa yang ramai.
Mengenai nama desa Majapahit itu dalam Para-raton di sebutkan bahwa pada waktu orang-orang Madura itu bekerja melakukan penebangan hutan ada di antara mereka yang merasa lapar, la kemudian ma­suk ke dalam hutan dan makan buah maja. Tapi karena terasa pahit, maka buah maja itu dibuang. Sejak peristiwa itu maka desa baru itu disebut Maja­pahit.
Di Majapahit, Raden Wijaya mulai menghimpun kekuatan dan menyusun persiapan untuk melawan kekuasaan Raja Jayakatwang. Sementara itu hubung­an rahasia dengan Wiraraja tetap dijalankan untuk menentukan siasat penyerangan. Di Madura Wiraraja sendiri juga sudah mempersiapkan sejumlah tentara untuk sewaktu-waktu dikirim ke Majapahit memban­tu penyerangan ke Kediri.
Masih dalam tahun 1292 Kaisar Kubhilai Khan mengirim tentara Tartar ke Jawa di bawah pimpinan Shih-pi. Kau-hsing dan Ike Mese untuk menghukum Kertanagara, Raja Singasari. Tentara Tartar tersebut mendarat di dua tempat. Sebagian mendarat di pe­labuhan Tuban (Tuping-tsuh) dan sebagian lagi di Sedayu (Sugalu). Pimpinan tentara Tartar belum mengetahui bahwa di Jawa pada waktu itu telah ter­jadi perubahan situasi politik. Mereka mengirim utus­an tiga orang perwira ke Majapahit dan bertemu dengan Tuhan Pijaya (Raden Wijaya).
Kedatangan tentara Tartar untuk menghukum Ra­ja Kartanagara ini dimanfaatkan dengan sebaik-ba­iknya oleh Raden Wijaya untuk mencapai tujuannya menjatuhkan Jayakatwang. Kepada para utusan tentara Tartar diberitahukan bahwa Raja Kertanagara telah dibinasakan oleh Jayakatwang yang sekarang berku­asa di Kadiri.
Raden Wijaya menyanggupi membantu menyerang Kediri untuk menghancurkan Jayakatwang. Bersama-sama dengan tentara Raden Wijaya dan tentara Madu­ra yang dipimpin oleh Wiraraja. tentara Tartar me­nyerbu Kadiri. Dalam pertempuran ini Kadiri dapat dikalahkan dan Raja Jayakatwang kemudian dita­wan dan dibunuh oleh tentara Tartar. Akibat per­tempuran ini hancurlah kerajaan Kadiri yang masa kekuasaannya hanya berlangsung selama satu tahun.
Setelah peperangan melawan Kediri berakhir. Raden Wijaya kembali ke Majapahit dan kemudian se­cara mendadak berbalik menyerang tentara Tartar. Tentara Tartar menderita kekalahan besar dan sisa tentaranya mundur, melarikan diri dan kemudian diputuskan kembali ke negerinya karena tugasnya dianggap telah selesai.
Dengan hancurnya kerajaan Kadiri dan setelah tentara Tartar dapat dipukul mundur dan terus kem­bali ke negerinya, maka tercapailah usaha Raden Wi­jaya untuk mendirikan kerajaan baru. Kerajaan Maja­pahit. Pada tahun 1293 Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit dengan gelar Kartarajasa Jayawardhana.
Raden Wijaya mulai menyusun dan mengatur tata pemerintahan Majapahit. Semua pengikutnya yang setia dan berjasa dalam perjuangan diangkat men­duduki berbagai jabatan dalam pemerintahan. Wira­raja yang memang sangat besar jasanya dalam perjuangan memdirikan kerajaan Majapahit diberi kedu-dudukan tinggi dan kekuasaan atas daerah sebelah timur Majapahit, yaitu daerah Lumajang sampai Blambangan. Raden Wijaya berhasil membentuk pe­merintahan yang cukup kuat dan stabil yang memungkinkan kerajaan dapat berkembang. Pada tahun 1309 Raden Wijaya (Kartarajasa) meninggal dunia dan didharmakan dalam candi Siwa di Simping (Candi Sumberjati).

BESARAN DAN SATUAN


BESARAN DAN SATUAN
A.      Fisika dan Rangkuman Lingkupnya
1.       Arti  Fisika
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alami”. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita , misalnya penglihatan menemukan optik atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, dan indra perabaan yang  dapat merasakan panas.
2.       Hubungan Ilmu Fisika dengan Pengetahuan Lain
Tujuan mempelajari ilmu fisika adalah agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dasar dari benda dan mengerti interaksi antara benda-benda,serta mampu menjelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi. Walaupun fisika terbagi atas beberapa bidang, hukum fisika berlaku universal. Ilmu fisika juga mendukung perkembangan ilmu-ilmu yang lain dan teknologi. Ilmu fisika menunjukkan riset murni maupun terapan. Ahli-ahli geologi dalam riset nya menggunakan metode-metode gravimetri, akustik, listrik,dan mekanika. Peralatan modern di rumah sakit menerapkan ilmu fisika. Ahli-ahli astronomi memerlukan optik spektografi dan teknik radio. Demikian juga ahli-ahli meteorologi (ilmu cuaca), oseanologi (ilmu kelautan), dan seismologi memerlukan ilmu fisika.
3.       Pengukuran
Fisika lahir dan berkembang dari hasil percobaan dan pengamatan. Percobaan (eksperiman) dan pengamatan (observasi) memerlukan pengukuran (measurement) dengan bantuan alat-alat ukur, sehingga diperoleh data/hasil pengamatan yang bersifat kuantitaf.
B.      Besaran Pokok dan Satuan Standar
1.       Besaran Pokok
Besaran-besaran dalam fisika dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuan nya di definisikan atau ditetapkan terlebih dahulu, yang berdiri sendiri, dan tidak tergantung pada besaran lain.
TABEL BESARAN POKOK dan SATUAN NYA
BESARAN POKOK
SIMOL BESARAN
SATUAN
SIMBOL SATUAN
Panjang
l
meter
m
Massa
m
kilogram
kg
Waktu
t
sekon
s
Kuat arus listrik
I
ampere
A
Suhu
T
kelvin
k
Jumlah zat
n
mol
mol
Intensitas cahaya
kandela
cd
2.       Satuan Standar (Satuan Sistem Internasional:SI)
a.       Satuan Standar Panjang adalah meter (m).
b.      Satuan Standar  Massa adalah kilogram (kg).
c.       Satuan Standar Waktu adalah sekon (s).
d.      Satuan Standar Arus Listrik adalah ampere meter.
e.      Satuan Standar Suhu adalah kelvin (k).
f.        Satuan Standar Intensitas Cahaya adalah kandela (cd).
g.       Satuan Standar Jumlah adalah mol.
C.      Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau di definisikan dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disesuaikan dengan satuan besaran pokoknya. Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana adalah luas. Luas permukaan hasil kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar.
Luas                           =   panjang x lebar
                                    =   besaran panjang x besaran panjang
Satuan luas             =   meter x meter
                                    =   meter persegi (m2)
D.      Dimensi Besaran
1.       Dimensi Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbo ( lambang ) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apa pun jenis satuan dari besaran yang digunakan tidak  memengaruhi dimensi besaran tersebut,misalnya satuan panjang dapat dinyatakan alamm, cm, km, atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.
LAMBANG DIMENSI BESARAN POKOK
BESARAN POKOK
SATUAN
LAMBANG DIMENSI
Panjang
Meter (m)
[L]
Massa
Kilogram (kg)
[M]
Waktu
Sekon (s)
[T]
Kuat arus listrik
Ampere (A)
[I]
Suhu
Kelvin (k)
[
Jumlah zat
Mol (mol)
[N]
Intensitas cahaya
Kandela (cd)
[J]
2.       Analisis Dimensi
Metode penjabaran dimensi atau analisis dimensi menggunakan aturan:
a.       Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri.
b.      Setiap suku berdimensi sama.
Sebagai contoh, untuk menganalisis kebenaran dari dimensi jarak tempuh dapat dilihat persamaan berikut ini.
Jarak tempuh            =   kecepatan X waktu
                                    S  =   v x t
Dari tabel tentang dimensi beberapa besaran turunan dapat di peroleh:
·         Dimensi jarak tempuh   =       dimensi panjang     = [L]
·         Dimensi kecepatan         =       [L][T]
·         Dimensi waktu                  =       [T]
Maka dimensi jarak tempuh dari rumus s = v X t, untuk ruas kanan:
[ jarak tempuh ]                               =       [ kecepatan ] X [ waktu ]
                        [L]                                   =       [L] [T]-1 X [T]
                        [L]                                   =       [L]
Dimensi besaran pada kedua ruas persamaan sama, maaka dapat disimpulkan bahwa kemungkinan persamaan tersebut benar.
E.       Alat Ukur
1.       Alat Ukur Besaran Panjang
a.       Mistar (penggaris)
b.      Rollmeter (Meter Kelos)
c.       Jangka Sorong
d.      Mikrometer Sekrup
2.       Alat Ukur Besaran Massa
a.       Neraca Analitis Dua Lengan
b.      Neraca Ohauss
c.       Neraca lengan Gantung
d.      Neraca Digital
3.       Alat Ukur Waktu
4.       Alat Ukur Kuat Arus Listrik
5.       Alat Ukur Suhu
F.       Besaran Vektor
Vektor adlah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran yang termasuk besaran vektor antara lain perpindahan,gaya,kecepatan,percpatan,dan lain-lain. Sebuah vektor di gambarkan sebagai sebuah ruas garis berarah yang mempunyai titik tangkap (titik pangkal) sebagai tempat permulaan vektor itu bekerja.